Hasil UN yang jujur memang diperlukan untuk menentukan kelulusan peserta didik dan memetakan pencapaian kompetensi lulusan secara tepat pada sekolah/madrasan dan daerah, sebagai salah satu indikator mutu pendidikan. Berdasarkan hasil pemetaan ini, dapat dirumuskan kebijakan yang tepat pada tingkat sekolah, daerah, dan nasional untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan pemberian bantuan, dalam rangka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
Meski banyak ditentang, Pemerintah tetap berencana menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) tahun depan. Bahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) telah menyiapkan sejumlah perubahan, di antaranya soal UN akan dibuat 20 variasi. Sedangkan untuk pengawasan pelaksanaan UN, pemerintah masih tetap berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri.
Untuk UN tahun 2013 Mendikbud menyiapkan 20 macam variasi soal. Menurutnya, setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang berbeda semua. Karena yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kemampuan kolektif. Dengan tujuan untuk meningkatkan keseriusan peserta. Untuk urusan standar kelulusan, Mendikbud mengatakan ada kemungkinan dinaikkan menjadi angka 6. Alternatif lainnya, standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan.
Selain itu Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa variasi soal pada Ujian Nasional (UN) 2013, yang akan ditingkatkan jenisnya dibandingkan dengan UN 2012, akan dapat meningkatkan konsentrasi peserta ujian. Beliau mengaku optimistis para peserta UN bakal tenang mengerjakan soal-soal karena 20 peserta dalam satu ruang akan mengerjakan 20 variasi soal sehingga peserta tidak mengalami gangguan dari temannya.Selain itu, hal ini pun bisa meningkatkan kepercayaan diri peserta UN sehingga meningkatkan kualitas lulusan. Upaya yang dirancang itu juga akan mengantisipasi kemungkinan adanya kebocoran soal yang sering meresahkan para siswa. Menurut hemat kami selain hal-hal yang diungkapkan Mendikbud, bahwa upaya penambahan jumlah paket soal UN juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan dan mengatasi ketertinggalan Indonesia dalam hal pendidikan dari negara lain.
Dengan 20 variasi soal UN, nantinya Ujian Nasional akan lebih menarik dan membuat peserta didik bisa lebih khusyuk karena yang diuji dalam UN adalah kemampuan perorangan bukan kolektif. Tantangan terbesar pelaksanaan UN adalah meningkatkan kejujuran. Nilainya berapa adalah bagian dari ikhtiar. Ujungnya adalah kredit dari UN itu. Langkah ini juga merupakan langkah preventif untuk meminimalisir kecurangan yang kerap dituduhkan terjadi pada saat penyelenggaraan UN. Tidak hanya itu, dugaan kebocoran soal juga akan hilang dengan diberikannya 20 macam variasi soal ini. Semoga saja niat Pemerintah untuk meningkatkan kualitas UN mendapatkan sambutan positip dari segenap lapisan masyarakat Indonesia, Amin!
0 komentar:
Posting Komentar