Kisi-kisi pendidikan kewarga negaraan untuk fti



  1. Nilai-nilai pancasila sebagai objektif dan subjektif
Nilai pancasila bersifat obyektif:
a.       Rumusan sila pancasila hakekat maknanya menunjukkan adanya sifat-sifat yg umum dan universal dan abstrak.
b.      Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa indonesia dan mungkin bangsa lain dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, keagamaan.
c.       Pancasila dalam pembukaan uud 1945, menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yg fundamental negara shg merupakan suatu hukum positif di indonesia.
Nilai-nilai subyektif pancasila tergantung pada bangsa indonesia sendiri artinya:
a.       Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa indonesia, sebagai hasil pemikiran, serta hasil refleksi filosofis bangsa
b.      Nilai-nilai pancasila merupakan jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, kebijaksanaan dalam kehidupan bangsa.
c.       Nilai-nilai pancasila terkandung ketujuh nilai-nilai kerokhanian yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis dan nilai religius yg manifestasinya sesuai dg kepribadian bangsa.
2. Kenapa pendidikan pkn itu penting bagi mahasiswa (min.3/4)
 faktor intern : melemahnya nilai-nilai perjuangan bangsa.
a.       Semangat perjuangan  )*
  1. Berani berkorban )*
  2. Mendahulukan kepentingan umum dari   pada kepentingan pribadi. )*
  3. Tanggap terhadap lingkungan dimanapun berada )*
  4. Seorang profesional yang jujur dilandasi iman dan taqwa kepada tuhan yme )*
  5. Cinta tanah air )*
)* di uraikan sendiri ¾ halaman
3.       Proses globalisasi berita contohnya
No
Subyek  proses
Indikator  globalisasi
Contoh/keterangan
1.
Globalisasi informasi
  • Penunjang arus informasi global melaui siaran televisi baik langsung (melalui satelit) maupun tidak lang-sung (melalui paket siaran).
  • Semakin dinamis dan cepat, misalnya berita yang disiarkan pada realtime (dari tempat kejadian saat peristiwa terjadi) sehingga langsung dapat dikomunikasikan kepada masyarakat internasional.
  • Bila ada pergolakan atau keputusan pemerintah di satu belahan dunia, dapat berpengaruh terhadap lonjakan kurs mata uang, demonstrasi, aksi protes, dan sebagainya.
Peristiwa gempa tsunami yang melanda kawasan asia pada tanggal 26 desember 2004, dalam waktu singkat dapat disiarkan langsung oleh stasiun swasta metro tv.
2.
Globalisasi telekomu-nikasi
  • Kemajuan pesat dalam teknologi komunikasi dan informasi dalam bentuk sibernetik 3k (komunikasi, komputer dan kendali).
  • Terbentuknya jaringan komunikasi global yang mempu memberikan pelayanan digital terpadu (broadband integrated service digital network) yang sekarang ini dimulai dengan internet.
Melalui internet, kita dapat meminta, mengo-lah dan “memanipulasi” segala informasi di manapun kita berada dalam berbagai bentuk (alfanumerik, suara, warna, gerak, hardcopy, dan lain-lain).
3.
Komunitas global
  • Perubahan nilai-nilai pada masyara-kat akibat arus informasi, misalnya dalam hal musik, pasar modal dan uang, bursa komoditi, pertaruhan dan sebagainya.
Memunculkan kelom-pok spesialis manusia global di suatu bidang tertentu yang lebih mengenal kelompoknya di luar negeri dari pada di negaranya sendiri.
4.
Peledakan informasi
  • Kemajuan iptek dan arus komuni-kasi global yang makin canggih, cepat dan berkapasitas tinggi.
Menurut para ahli, bahwa informasi yang dihasilkan dalam 30 tahun terakhir lebih banyak dari produksi 5000 tahun sebelum-nya.
5.
Kecemasan informasi
  • Kompleksitas informasi baik jenis, jumlah, maupun kualitasnya yang berkembang disegala bidang termasuk juga informasi yang tidak berguna (limbah).
  • Orang berlomba-lomba mengum-pulkan sebanyak-banyaknya infor-masi, meskipun pada akhirnya tidak mampu mengelola dengan cepat dan tepat.
Cepat berkembangnya isu-isu tertentu yang belum jelas sumbernya, namun sudah dipercaya menjadi masalah aktual, misalnya : terorisme, wabah penyakit, dll.
6.
Masyrakat informasi
  • Terjadinya perkembangan struktur ekonomi negara maju, yaitu dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
Di negara-negara maju, masyarakat miskin sulit bersaing dalam mempe-roleh pekerjaan yang layak, mereka lebih banyak mengerjakan pekerjaan dengan 3 d

4.       Konstitusi, fungsi dan materi muatannya, kekuasaan eksekutif


KONSTITUSI
  1. Pengertian Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bhs Perancis yaitu. Constituir  yang berarti “membentuk”. Pemakaian istilah konstitusi diartikan sebagai peraturan dasar mengenai pembentukan suatu negara. (Wiryono Projodikoro).
Faham Aristoteles membedakan istilah politea dan nomoi. Politea diartikan sbg konstitusi, sedang nomoi adalah Undang-Undang biasa.
Pada abad pertengahan dikenal konstitusi  dengan sebutan lain yg dipelopori oleh aliran monarchomaken yaitu aliran yang membenci kekuasaan Raja yang mutlak.
 Isi dari Leges fundamentalis senantiasa memuat perjanjian antara raja dan rakyat, yaitu hal-hal yang merupakan hak dan kewajiban dari seorang raja dan rakyat. Mulai saat itu perjanjian antara rakyat dan pihak yang memerintah mulai dinaskahkan.
Pada saat ini pengertian konstitusi disamakan dengan Undang-Undang Dasar , yg dipelopori oleh Oliver Cromwell yang diikuti oleh Struyken, C.F. Strong dan James Bryce.
Meski demikian ada sarjana yg membedakan pengertian konstitusi dengan UUD seperti pendapat Herman Heller dan F. Lassale
B. Materi Muatan Konstitusi
Struyken berpandangan bahwa konstitusi tertulis merupakan Sebuah dokumen formal yang berisi :
  1. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau;
  2. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa;
  3. Pandangan tokoh - tokoh bangsa yg hendak diwujudkan, baik waktu sekarang, maupun untuk masa yang akan datang;
  4. Suatu keinginan,  untuk mewujudkan  perkembangan ketatanegaraan bangsa hendak diwujudkan/dipimpin.

5.       4 unsur kekuasaan pancasila sebagai ideologi terbuka
a.        sebagai  struktur  kognitifl, yaitu  keselurr.rhan  pengetahuan  yang dapat merupakan landasan  untuk  memahami dan  rnenafsirkan  dunia dan  kejadian-keiadian  alam sekitarnya;
b.      Sebagai  orientasi  dasar  dengan  rnembuka  wawasan  yang memberikan makna serta menunjukkan  tujuan  dalam  kehidupan  manusia;
c.       Sebagai  nonna-norma  yang  menjacli  pedoman dan pegangan  bagi  seseorang  untuk melangkah  dan  bertindak;
d.      Sebagai  bekal  clan  jelan  bagi  seseorang  urrtuk  menemukan  identitasnya;
e.      Sebagai  kekuatan  yrlng  nlampu menyemangati  dan  mendorong seseorang  untuk menjalankar.r  kegiatan  dan  mencap:ri  ttrjuaru
f.        Seb:rgai  pendidikan  bagi  seseorarlg  atau  masyarakar  untuk memahami,  menghayati, serta  melakukan  tingkah  lakunya  sestrai  der.rgan  orientasi  dan norma-norma  yang terkandung  di dalirrnny

6.       Identitas nasional
Pengertian identitas nasional
Identitas berarti : ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain.
Pengertian antropologis identitas adalah : sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau negara sendiri.
Kata “nasional” menunjuk pada kelompok2 yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan, baik fisik (budaya,agama, bahasa) maupun non fisik (keinginan, cita-cita dan tujuan).
Identitas nasional adalah :
Manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
 (kunto wibisono)




Related posts

Description: Kisi-kisi pendidikan kewarga negaraan untuk fti Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Kisi-kisi pendidikan kewarga negaraan untuk fti
Al
Mbah Qopet Updated at: 07.52

0 komentar: