Tari Lense dan Alionda Karya Wa Ode Bilahi

Isteri Raja Laelangi
Tari Lense dan Alionda Karya Wa Ode Bilahi
BUTUR-Tari Alionda merupakan peninggalan budaya yang sampai saat ini masih tetap dijaga kelestarian dan keasliannya. Bagi warga Ereke, tari ini bermakna “Menuju kesempurnaan dalam mencari pendapat yang sama.” Tari ini merupakan peninggalan Wa Ode Bilahi isteri Raja Laelangi Kerajaan Buton.

Konon menurut cerita rakyat yang dikisahkan oleh tokoh adat Lipu, La Nado Gaumalanga dan La Ode Ahlul Musafi (Lurah Bone Lipu), bahwa Tari Alionda pertama kali digelar saat pendaratan Raja Laelangi di Desa Lipu, bahkan tempat pendaratannya yang disebut dengan “Malanda” hingga kini masih dilestarikan. Kata tersebut diartikan dengan pendaratan di malam hari dalam suasana gelap gulita.

Ditambahkan, sebelum Raja Laelangi menginjakan kakinya di Desa Lipu, terlebih dahulu dia memerintahkan pengawalnya untuk mencari api di darat. Mengingat saat itu di atas kapal yang ditumpangi Laelangi dalam keadaan gelap.

Lanjut dia, maka diutuslah seorang pengawal ke perkampungan warga . Kemudian ia (pengawal-red) kembali ke kapal membawa api. Sebelum menyerahkan api, sang paduka bertanya kepada pengawal itu, “Kenapa kamu lama sekali,” tanya sang raja.

“Maaf paduka, sepertinya hamba melihat warga sedang mengadakan pesta menari. Disana juga hamba melihat seorang wanita cantik,” jawab pengawal itu.

Setelah mendengar penjelasan, maka sang paduka langsung bergegas menuju perkampungan warga. Disana dia melihat beberapa wanita cantik sedang menari Tari Alionda dengan pakaian adat Buton. Namun, diantara penari tersebut dia (Laelangi-red) tidak melihat seorang gadis seperti yang diceritakan pengawalnya.

Nanti setelah menjelang subuh, Wa Ode Bilahi bersama beberapa orang wanita lainnya menampilkan Tari Lense. Ternyata, apa yang disampaikan pengawal itu adalah benar, kalau Wa Ode Bilahi merupakan seorang wanita cantik.

Dari pertemuan singkat itu, maka menghasilkan seorang anak yang bernama La Ode Ode. Konon, La Ode Ode tidak pernah mengenali wajah ayahnya, karena sejak ia mulai dalam kandungan sampai lahir dan tumbuh menjadi pria remaja sudah ditinggalkan.

Namun setelah tumbuh menjadi pria dewasa yang gagah perkasa, La Ode Ode bertanya kepada ibunya. “Maaf bunda, sesungguhnya dimana ayahandaku,” tanya La Ode Ode kepada ibunya. Tak ingin membiarkan anaknya terus dirundung kesedihan, kemudian ibunya berujar,” Ayahmu adalah seorang Raja Kerajaan Buton. Pergilah kesana untuk menemuinya,” imbuh Wa Ode Bilahi, ditirukan La Nado.

Singkat cerita atas restu dari sang bunda, maka berangkatlah La Ode Ode ke Kerajaan Buton untuk menemui ayahnya. Dari hasil pertemuan itu, La Ode Ode diberikan kekuasaan untuk memerintah kerajaan di Ereke yang berkedudukan di Desa Lipu. Adapun bukti sejarah masa pemerintahan La Ode Ode adalah adanya Benteng Keraton. Sedangkan Wa Ode Bilahi sendiri diketahui seorang gadis cantik berasal dari “Kayangan”.(ish)

Related posts

Description: Tari Lense dan Alionda Karya Wa Ode Bilahi Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Tari Lense dan Alionda Karya Wa Ode Bilahi
Al
Mbah Qopet Updated at: 10.32